Jumat, 19 Juni 2015



Om Swastiyastu 

DHARMA WACANA (PEMBICARAAN SUCI)
Sekarang saya akan memberikan sedikit materi tentang agama Hindu. Mungkin ini telah ada di Buku-buku agama Hindu yang telah beredar kemana-mana dan telah dimiliki oleh umat se-Dharma sekalian. Tapi tidak salah kalau saya memberikan lagi tentang beberapa materi kepada semua pembaca blog saya. Berikut materi tentang agama hindu :
1.     Karma Phala
Kata Karma Phala berasal dari bahasa Sansekerta yang di bagi menjadi beberapa unsur kata yaitu Karma=Perbuatan, dan Phala = Buah. Jadi karma phala merupakan hasil/buah dari perbuatan yang telah kita lakukan selama kita hidup. Karma Phala tidak bisa kita hindari sebab semua orang pasti melakukan suatu perbuatan yang baik ataupun buruk.
Karma Phala di bagi menjadi 3 bagian, yaitu :
a.       Sancitha karma adalah hasil perbuatan kita dalam kehidupan terdahulu yang belum habis dinikmati dan masih merupakan benih yang menentukan kehidupan kita yang sekarang.
b.      Prarabdha karma adalah karma atau perbuatan seseorang yang pahalanya langsung diterima pada kehidupan ini.
c.       Kryamana karma adalah hasil perbuatan yang tidak sempat dinikmati pada saat berbuat, sehingga harus diterima pada kehidupan yang akan datang.
Manfaat kita mengetahui jenis-jenis karma tersebut adalah untuk meningkatkan sradha dan bhakti kepada Hyang Widhi. Kita harus yakin bahwa apapun yang kita alami pada kehidupan ini adalah hasil perbuatan diri sendiri. Bukan karena orang lain. Bisa saja merupakan pahala atas karma kita pada kehidupan terdahulu, atau pahala atas karma kita masa kini.

2.     Tri guna
Triguna berasal dari dua kata yaitu TRI dan GUNA. Tri yang artinya tiga sedangkan  Guna berati sifat, jadi Triguna adalah tiga sifat yang mempengaruhi manusia atau seseorang dari sejak lahir sampai mati. Pembagian Triguna terdiri satwam, rajas, dan tamas. 

Satwam adalah sifat dari pada manusia yang memancarkan sifat tenang, bahagia, tulus,dan  tanpa pamrih.
Rajas adalah suatu sifat dari manusia yang memancarkan sifat ambisius, dinamis, gelisah, dan   mengharapkan suatu imbalan.Sedangkan
Tamas adalah suatu sifat dari pada manusia yang memancarkan sifat pasit, malas, lamban.

Secara umum dikatakan bahwa Triguna adalah tiga macam sifat dari pada manusia yang mempengaruhi kehidupan dari pada manusia.triguna terdapat pada setiap manusia yang hanya saja ukurannya yang berbeda – beda. Triguna merupakan tega macam elemen atau nilai – nilai yang ada hubungannya dengan karakterdari makhluk hidup khususnya pada manusia. Ada seloka yang mengatakan bahwa pikiran yang tenang itu sattwam namanya, yang bergerak cepat itu rajah namanya, yang berat, gelap, itulah tamah namanya.
Menurut ajaran agama hindu, triguna ada dalam diri manusia yang di bawa sejak lahir. Triguna merupakan tiga sifat yang mempengaruhi kehidupan manusia, sehingga dapat kita lihat di dunia ini ada bermacam – macam kecendrungan sifat dari pada manusia. Ada orang yang berpenampilan lemah – lembut selalu ramah dan menyenangkan bagi yang melihat. Namun ada juga orang yang rajin, kreatif serta energik dalam kehidupannya. Selain hal tersebut diatas tidak jarang pula kita melihat ada pula orang berpenampilan tidak rapi, tidak terurus dan pemalas. Semua penampilan tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh dari pembagian – pembagian dari pada triguna yang tidak seimbang. Namun sebaliknya jika ketiga sifat ini berjalin dengan harmonis maka seseorang akan dapat mengendalikan pikirannya dengan baik.

3.     YADNYA
Kata Yadnya berasal dari bahasa sansekerta, yaitu dari akar kata “yaj” yang artinya memuja, mempersembahkan, atau korban. Kemudian penulisannya diindonesiakan dari Yajna menjadi Yadnya.
Dalam kitab Bhagawadgita dijelaskan Yadnya artinya suatu perbuatan yang dilakukan dengan penuh keiklasan dan kesadaran untuk melaksanakan persembahan kepada Tuhan. Yadnya berarti upacara persembahan korban suci.

FUNGSI DAN MAKNA YADNYA
Jika kita lihat dari tujuan pelaksanaan Yadnya yang dijelaskan diatas maka secara umum fungsi daripada Yadnya adalah sebagai sarana untuk mengembangkan serta memelihara kehidupan agar terwujud kehidupan yang sejahtra dan bahagia atau kelepasan yakni menyatu dengan Sang Pencipta.
Berdasarkan uraian diatas dapat dijabarkan fungsi dari pelaksanaan Yadnya, yaitu sebagai berikut:

1.      Sarana untuk mengamalkan Weda
Yadnya adalah sarana untuk mengamalkan Weda yang dilukiskan dalam bentuk symbol-simbol atau niyasa. Yang kemudian symbol tersebut menjadi realisasi dari ajaran Agama Hindu.

2.      Sarana untuk meningkatkan kualitas diri
               Setiap kelahiran manusia selalu disertai oleh karma wasana. Demikian pula setiap kelahiran bertujuan untuk meningkatkan kualitas jiwatman sehingga tujuan tertinggi yaitu bersatunya atman dengan brahman ( brahman atman aikyam ) dapat tercapai. Dalam upaya meningkatkan kualitas diri, umat Hindu selalu diajarkan untuk buatan baik. Perbuatan baik yang paling utama adalah melalui Yadnya. Dengan demikian setiap yadnya yang kita lakukan hasilnya adalah terjadinya peningkatan kualitas jiwatman.

3.      Sebagai sarana penyucian
Dengan sebuah Yadnya sesuatu hal bisa disucikan seperti diadakannya Dewa Yadnya, Bhuta Yadnya, Rsi Yadnya, Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya yaitu pada bagian-bagian tertentu mengandung makna dan tujuan untuk penyucian atau pembersihan.

4.      Sarana untuk terhubung Kepada Ida Sang Hyang Widhi
Yadnya merupakan sarana yang dapat digunakan untuk mengadakan hubungan dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasinya, seperti yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.



5.      Sarana untuk mengungkapkan rasa terima kasih
Dengan sebuah yadnya seseorang mampu mengungkapkan rasa syukur dan ucapan terimakasih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sesame manusia, maupun kepada alam, seperti yang sudah biasa dilakukan dalam penerapan Panca Yadnya.


4.     TAT TWAM ASI
Kata Tat Twam Asi berasal dari bahasa Sanskerta yaitu  “Tat” berarti itu, “Twam” berarti kamu dan “Asi” berarti adalah. Jadi Tat Twam Asi berarti itu atau dia adalah kamu juga.

Tat Twam Asi  adalah  ajaran tata Susila dalam agama Hindu. Susila adalah istilah lain dari Ethika dan Moral, merupakan dua buah kata dalam kehidupan yang dipergunakan silih berganti untuk maksusd yang sama. Kata Susila terdiri dari kata “Su” yang berarti baik dan “Sila” berarti segala kebiasaan atau tata laku. Susila berarti perbuatan yang baik atau tata laku yang baik. Jadi Susila adalah peraturan tingkah laku yang baik dan mulia yang harus menjadi pedoman hidup manusia.
Tujuan tata Susila adalah untuk membina hubungan yang selaras atau hubungan yang rukun antara seseorang dengan makhluk yang hidup di alam sekitarnyarnya. Telah menjadi kenyataan bahwa hubungang selaras atau rukun antara seseorang dengan makhluk sesamanya, antara anggota-anggota suatu masyarakat, suatu bangsa, menyebabkan hidup aman dan sentosa.
Prilaku sebagai implementasi ajaran Tat Twam Asi jika diperinci ada tiga bentuk antara lain  :        
1)  Hormat dan Kasih kepada Keluarga
-          Hormat kepada Ibu Bapak
-      Didalam keluarga ada orang tua dan keluarga. Kepada semua itulah harus hidup saling menghormati, sehingga tidak ada permusuhan satu sama lain. Semua pihak harus menjalankan kesusilaan yang dilandasi dengan Tat Twam Asi. Hormat kepada orang tua itu seperti mendengarkan nasehatnya, saling menyayangi dan sebagainya.
-          Cinta kepada saudara.
-      Bangunlah sikap Tat Twam Asi diantara saudara. Ini penting supaya tercipta suasana damai diantara saudara. Bila ada masalah supaya diselesaikan dengan musyawarah, masing-masing pihak harus mampu mengendalikan diri, tidak terbius oleh kama negatif seperti Sad Ripu dan sebagainya. Waspadai pihak ketiga yang mencoba menggoda kerukunan bersaudara.

1)      Hormat kepada Guru dan Teman sekelas.
-          Hormat kepada Guru.
-      Murid atau siswa harus hormat kepada orang tua (Guru Rupaka) juga kepada Guru Pengajian, karena merekalah yang mendidiknya agar dapat berkembang menjadi dewasa dalam berpikir, mengembangkan intelektualnya, memiliki rasa tanggung jawab, bermoral serta dapat berguna bagi nusa dan bangsa. Betapa hutang budhi yang dimiliki siswa yang tak mungkin bisa dibayar. Jasa Guru Pengajian amatlah besar, oleh karena itu rasa hormat kepada Guru sampai kapanpun perlu dipupuk. Tak dapat dibayangkan bagaimana jadinya seseorang jika tak berpendidikan. Oleh karena itu patuhi nasehat guru, rajin belajar dan jangan lupa segala bimbingannya.
-          Cinta kasih kepada teman. 
-      Seseorang tidak bisa huidup dalam kesendiriannya, ia butuh teman dari seseorang. Untuk itu seseorang perlu mencari teman. Dengan berteman seseorang akan dapat menjadi orang. Ada ungkapan bahwa teman yang baik adalah teman yang ingat pada saat dirinya mengalami kesusahan. Pada saat bahagia datang atau tidak, tak menjadi masalah. Tapi saat menderita teman itu perlu ditengok. Bila perlu dibantu. Kapan lagi membantu kalau tidak saat kesusahan. Itulah tanda persahabatan yang baik. Oleh karena itu pupuklah persahabatan itu dengan baik, hindari permusuhan, dengan saling mencintai, saling mengasihi, saling menolong, saling tenggang rasa persahabatan menjadi kekal. Persahabatan yang kekal akan banyak memberi manfaat dalam kehidupan ini.

2)      Cinta Kasih kepada Lingkungan ( Binatang, Tumbuh-tumbuhan, Alam sekitar).
Disamping lingkungan harus bersih, juga harus menyayangi binatang piaraan dengan memberi makan dan minum. Lingkungan harus bersih baik di rumah maupun di sekolah karena sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Tumbuh-tumbuhan mesti  ditata agar dapat membuat keindahan dan kesejukan. Perhatikan kelestarian lingkungan, karena lingkungan yang lestari dapat memberikan keindahan. Cintailah lingkungan karena banyak memberi manfaat kepada diri sendiri.

Bila ajaran Tat Twam Asi dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari kepada umat manusia secara menyeluruh dan sungguh-sungguh, dalam sifat dan prilaku kita maka kehidupan ini akan menjadi harmonis. Satu dengan yang lainnya diantara kita dapat hidup saling menghormati, mengasihi dan damai.


5.     TRI PARARTHA
Kata Tri Parartha berasal dari bahasa Sansekerta, dari kata ” tri ” yang berarti tiga dan ” parartha ” yang berarti kebahagiaan, kesejahteraan, keselamatan, keagungan dan kesukaan. Jadi Tri Parartha berarti tiga perihal yang dapat menyebabkan terwujudnya kesempurnaan, kebahagiaan, keselamatan, kesejahteraan, keagungan, dan kesukaan hidup umat manusia.
Adapun ajaran Tri Parartha yang dimaksud dapat mengantarkan umat manusia mencapai keselamatan dan kebahagiaan serta kesejahteraan hidupnya, ajaran yang dimaksud terdiri dari :
1. Asih : cinta kasih artinya sebagai manusia kita harus mempunyai rasa kasih sayang        kepada semua, termasuk cinta kasih kita sesama manusia dan cinta kasih dengan lingkungan yang meliputi binatang dan tumbuhan.
2. Punya / Punia : dermawan, tulus dan iklas . Artinya dalam kita memberikan sesuatu baik itu berupa jasa atau materi terutama kepada orang yang membutuhkan, berdasarkan ketulusan dan keiklasan tanpa mengharapkan imbalan.
3. Bhakti : hormat, sujud artinya dihadapan TYME / Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Allah / Gusti kita harus sujud karena hanya menciptakan semua ini dan yang akan memberi kita keselamatan. Dan kepada sesama manusia kita harus saling hormat menghormati, harga menghargai karena dihadapan-Nya kita semua sama, yang membedakan kita adalah amal perbuatan yang telah kita perbuat.


Mungkin itu saja materi yang bisa saya berikan hehe. Sebenarya masih banyak lagi materi tentang agama hindu, bila ingin lebih lengkap, bisa membacanya di buku agama Hindu yang telah beredar di berbagai daerah.

Om santih, Santih, Santih Om